Sunday, 8 January 2012

Tulisan Maura

Ada seorang ibu yang tinggal di sebuah gubuk sederhana hendak melahirkan, dia adalah seorang janda yang suaminya meninggal karena perang. Pada saat itu hanya seorang nenek tua yang dapat membantunya dalam persalinan, lahirlah seorang anak perempuan. Dia memiliki kekurangan. Dia buta dan wajahnya tidak seperti manusia. Ibunya sangat terkejut melihat anak yang di lahirkannya berbeda dengan yang lain. Dia merasa malu dan takut kalau orang tahu bahwa ia memiliki anak seperti itu. Seminggu setelah melahirkan ketika hujan badai datang, ibu itu meninggalkan anak yang telah dilahirkannya dan memberinya nama Maura. 13 tahun kemudian, pada suatu malam terbangunlah ibu itu dari tidurnya. Ia bermimpi bahwa Maura setia menunggunya di gubuk tua itu. Seorang ibu, adalah seorang ibu. Betapa pun usahanya untuk menjauhi anaknya tetap suatu saat dia akan terpanggil karena nalurinya sebagai seorang ibu. Sehingga suatu hari ia pun menceritakan kesalahannya ini kepada suaminya. Ia meminta maaf telah menutupi semuanya selama belasan tahun. Begitu baik suaminya itu, di ajaknya ibu ini kembali ke desa untuk mencari anak yang telah di tinggalkannya. Tibalah sepasang suami-istri ini di depan gubuk, di bukanya pintu itu dengan penuh kegembiraan. Tak bisa ia menemukan anaknya, yang ia temukan hanyalah kertas-kertas yang berisi ungkapan rindu Maura kepada ibunya. Salah satu suratnya berisi : "Ibuku sayang, aku mencintaimu setulus hatiku. Aku selalu menunggumu di tempat ini hingga kau menjemputku. Aku yakin ketika tulisan ini berakhir engkau akan menjemputku tinggal bersamamu."
Memang benar apa yang di tuliskan Maura, ketika dia telah meninggal, ibunya datang untuk menjemputnya.

2 comments:

  1. sedih ya baca tulisan maura ini

    ReplyDelete
  2. iya sedih, tapi sepertinya harus ada perbaikan ini kak.. soalnya banyak yang janggal kata teman2.

    ReplyDelete